Selasa, 17 Juli 2012

Basket Teruna Bakti


Dibalik sejarah lahirnya Teruna Bakti Basket Club ( TBBC ) , Rekor Poin Basket DBL Honda se-Indonesia masih dipegang Teruna Bakti.
Logo TBBC 
Pendidikan Olah Raga di SPG hingga SMA Teruna Bakti Sudah ada sejak dulu dalam kurikulum pedidikan. SMA YPPK Teruna Bakti lahir pada tahun 1990 dengan angkatan Pertama setelah peralihan dari SPG Teruna Bakti. Pada awal lahirnya SMA YPPK Teruna Bakti Bola Basket di kota Jayapura pada saat itu dikuasai oleh SMA 1 Abepura, berbagai prestasi antar SMA dimenangkan oleh SMA N 1 Jayapura. Di balik prestasi SMA N 1 Jayapura klub basket “Citra Trikora” ( sekarang Flying Will ) berperan penting dalam pembinaan para pemain. Seorang Figur Pelatih yang sangat disiplin dan militant memberikan kotribusi besar terhadap pembinaan para pemain. Bpk. Frans Liptiai dengan sebutan akrabnya Pak. Lucky berhasil melahirkan karakter basket Papua yang beda dengan basket-basket lain di luar Papua.
Dorenci Puhili, bersama TBBC Putri di dampingin Choach APHED 
saat di GOR Cenderawasih
                Pada tahun 1993 Pak Lucky mulai mengajar di SMA YPPK Teruna Bakti Waena, saat itulah Bola Basket di SMA YPPK Teruna Bakti mengalami perkembangan yang cukup baik. Atmosfir bola Basket terasa hingga ke kompleks Waena, maka lahir lah klub basket WBC ( Waena Basket Club ), anggota Club bukan saja murid-murid SMA YPPK Teruna Bakti tetapi anak-anak muda yang tinggal di kompleks perumanas 1, Perumnas 2 dan Perumnas 3.
Namun pada saat itu juga pak Lucy tetap membina club basket CT ( Citra Trikora ), maka orang-orang basket jaman itu mengatakan CT dan WBC adalah saudara basket satu ayah.
Pada tahun 2000, SMA Teruna Bakti sempat kehilangan Pak’lucky karena pak’Lucky harus mengajar di SMK N 3 Kotajara. Namun kekuatan basket masih ada. Pada tahun ini juga digelar iven antar SMA Katolik mulai dari Keerom, Sentani dan Kota Jayapura dengan nama PORSENI I( Pekan Olah Raga dan Seni ). Saat itu kepala sekolah Sr. Janet, YMY dan Rektor Teruna Bakti Ptr. Darmin Mbula, OFM. Kegiatan ini tercatat sebagai kegiatan terbesar di seluruh SMA Katolik karena memakan biaya cukup banyak,semua kontingen berjumlah 300-an orang menginap di Teruna Bakti selama 1 minggu, team work panitia dibantu oleh Lembaga Pendidikan Kader Menengah ( sekarang Seminari St. Fransiskus Asisi ) dan OMK XJS Kotaraja. Saat itu tanpa didampingi Pak’Luky, Teruna Bakti berhasil memboyong Piala Basket Juara 1 dan juara umum. Para pemain bintang diantaranya : Ardi Hamboer ( 2000 ), Matius ( 2000 ), Florry Koban ( 2001 ), Frengki Lande ( 2001 ), Ayub Wetipo ( 2001 ), Alphius Douw ( 2001 ), Marthen Motte ( 2001 ), dll.
Lapangan, tempat berlatih TBBC 
Pada tahun 2001 Pak Lucky kembali ke SMA Teruna Bakti karena mendapat jaminan rumah Keuskupan, bersama pengurus OSIS SMA YPPK Teruna Bakti tahun 2001 ( ketua OSIS : Jack Dumupa ) di bantu pak’Yesaya menggelar Liga Bola Basket Pelajar ( LIBALA ) untuk pertama kali di Kota Jayapura dan dikhususkan untuk Basket Putri saja, karena Bola Basket untuk Putra selalu digelar oleh SMA Buper Waena. Kegiatan itu berhasil mengangkat derajat putri-putri basket di Kota Jayapura, bahkan diikuti juga oleh Hilcrest International Scholl (HIS). Melalui angkatan SMA YPPK Teruna Bakti angkatan 2001 SMA Teruna Bakti Berhasil meraih piala perdana LIBALA, para bintang basket saat itu adalah : Gilliom C.C. Komber, Monika Iche Maramku, Lili Bali (alm), Selly Moperteyau, Maria Kemong, dll.
Padaa tahun 2001 para senior yang pernah membangun WBC ( Waena Basket Club ) sudah berkerja dan tidak menetap lagi di Waena, dan tertinggal beberapa orang diantaranya : Widjak dan Erick Ohee, namun atmosfir basket di lapangan TB begitu panas. Setiap sore Pak’Lucky membuat latihan khusus bagi basket anak-anak yang tinggal di komplek TB, diantaranya : Alfa Meterai, Rio Ledang, Phanus Rumbino, Yan Tipagao, Otto Baddy, Sipri Mirip (alm), dll.
Florry Koban ( 2001 ) & Marchel Yolmen ( 1998 ),
memfasilitasi Renovasi  lapangan Basket 
Melihat kekuatan basket anak-anak komplek TB, Pak’Lucky meminta Florry Koban dan Robert Tethool ( mantan klub Tarantula – Biak ) untuk mendesain Baju Seragam dan Dekorasi Lapangan. Saat mendesain baju club basket disinilah tercetus ide untuk menuliskan baju dengan nama TERUNA BAKTI BASCET CLUB ( TBBC ). Awalnya nama ini tidak dikonsultasikan ke Pak’Lucky namun Pak’Lucky selalu menghargai kreatifitas seni anak-anak basket sehingga nama ini akhirnya tercetak. TBBC mulai besar pada saat itu dan berani mengikuni iven Kingtown Cup, Citra Trikora, dan  Hilcrest International Scholl (HIS) namun belum berhasil memboyong piala. Latihan rutin di lapangan tetap berjalan seperti biasanya seakan-akan basket adalah makanan sehari-hari anak-anak kompleks Teruna Bakti, karena di klub ini anak-anak basket dididik untuk menghargai senior, disiplin menggunakan waktu, berbudi pekerti, mengasihi sesama serta memuliakan nama Tuhan, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa kenakalan remaja anak-anak basket masih ada. Sejak kepindahan Pak’Lucky ke Merauke, TBBC bertumbuh dan membuahkan banyak prestasi. Dimulai dari Choach Marchel Yolmen ( 1998 ) yang pernah mencetus terbentuknya WBC ( Waena Basket Club ) dan Dorenci Puhili ( 2000 ),  berani mengeluarkan kantong pribadi mereka untuk mempertahan kan TBBC semenjak kepergiaan Pak’Lucky. Pemain-pemain yang sudah pernah dididik di klub selama 7 Tahun angkatan Alfa Meterai berhasil menembus impian Juara 1 di berbagai iven : Kingtown Cup, HIS, dan lain-lain. Alfa Meterai menjadi Maskot dari puncak TBBC, yang juga dikoordinir oleh Choach Rudolf Dumatubun ( alumni Seminari Menado ).  TBBC Juga berhasil menyumbangkan ilmu professional  basket di SMA Teruna Bakti melalui choach Devi Rahawarin ( 1996 ) dan Yoppy Pigai ( alumni STM ) hingga berhasil merebut kursi final di setiap Iven DBL.  Saat ini Rekor poin tertinggi DBL Honda seluruh Indonesia masih dipegang oleh Yohana Magdalena Momot ( 2010 ) dan belum ada yang bisa mengalahkannya.
Alfa Stye : inspirasi Maskot TBBC
Berikut Bintang Basket Club WBC hingga TBBC yang pernah mengoleksi piala di deratan prestasi Baset SMU TB diantaranya: Devi Rahawarin (1996),  Marchel Yolmen ( 1998 ), Michael Hensru ( 1998 ), Fransiskus Nono Moi ( 1998 ), Rafael Douw ( 1998 ), Rio Pangemanan ( 1999 ), Hariadi ( 1999 ), Klemens Fautnil ( 1999 ), Dorenci Puhili ( 2000 ), Ardi Hamboer ( 2000 ), Florry Koban (2001), Ayub Wetipo ( 2001 ), Monica Maramku ( 2001 ), Gilliom C.C. Komber ( 2001 ), Maria Kemong (2002), Fredi Samberubun ( 2002 ), Billy Karubun ( 2002 ), Ronald Welafubun ( 2002 ), Tommy Simanjuntak ( 2003), Sebastianus Meterai ( 2003 ), Maria Merabano ( 2005 ), Oges ( 2005 ) Sheldon ( 2006 ),  Alfa Meterai ( 2007), Agustinus Langawuyo ( 2007 ) Yan Tipagao (2008), Novi (2008) Edho Rahanau ( 2008 ), Otto Baddy ( 2009 ), Yohana Momot ( 2010 ), Nova Rumbino ( 2010 ), Rioni Rahangmetan ( 2011 ), Riks Rosumre ( 2012 ), Andrey Evan Matuan ( 2012 ).
TBBC Juga Berhasil Mencetak pemain menembus TIMNAS BASKET Junior diantaranya : Rikardus Ciputra, Sarce dan Maria Merabano. TBBC Juga pernah memberikan kontribusi besar terhadap Atlit Basket PON Papua, diantaranya : Maria Merabano, Maria Manuputi, Alfa Meterai dan Yoppy Pigai. dan  dan masih banyak deretan bintang lain lagi. Pra Reportase Buletin Alumni TB.

fb comment box

1 komentar: