Dibalik sejarah lahirnya Teruna Bakti Basket Club ( TBBC ) , Rekor Poin
Basket DBL Honda se-Indonesia masih dipegang Teruna Bakti.
![]() |
| Logo TBBC |
Pendidikan
Olah Raga di SPG hingga SMA Teruna Bakti Sudah ada sejak dulu dalam kurikulum
pedidikan. SMA YPPK Teruna Bakti lahir pada tahun 1990 dengan angkatan Pertama
setelah peralihan dari SPG Teruna Bakti. Pada awal lahirnya SMA YPPK Teruna
Bakti Bola Basket di kota Jayapura pada saat itu dikuasai oleh SMA 1 Abepura,
berbagai prestasi antar SMA dimenangkan oleh SMA N 1 Jayapura. Di balik
prestasi SMA N 1 Jayapura klub basket “Citra Trikora” ( sekarang Flying Will ) berperan
penting dalam pembinaan para pemain. Seorang Figur Pelatih yang sangat disiplin
dan militant memberikan kotribusi besar terhadap pembinaan para pemain. Bpk.
Frans Liptiai dengan sebutan akrabnya Pak. Lucky berhasil melahirkan karakter
basket Papua yang beda dengan basket-basket lain di luar Papua.
![]() |
| Dorenci Puhili, bersama TBBC Putri di dampingin Choach APHED saat di GOR Cenderawasih |
Pada
tahun 1993 Pak Lucky mulai mengajar di SMA YPPK Teruna Bakti Waena, saat itulah
Bola Basket di SMA YPPK Teruna Bakti mengalami perkembangan yang cukup baik. Atmosfir
bola Basket terasa hingga ke kompleks Waena, maka lahir lah klub basket WBC (
Waena Basket Club ), anggota Club bukan saja murid-murid SMA YPPK Teruna Bakti
tetapi anak-anak muda yang tinggal di kompleks perumanas 1, Perumnas 2 dan
Perumnas 3.
Namun pada saat itu juga pak Lucy tetap membina club basket CT ( Citra Trikora ), maka orang-orang basket jaman itu mengatakan CT dan WBC adalah saudara basket satu ayah.
Namun pada saat itu juga pak Lucy tetap membina club basket CT ( Citra Trikora ), maka orang-orang basket jaman itu mengatakan CT dan WBC adalah saudara basket satu ayah.
Pada tahun 2000, SMA Teruna Bakti sempat
kehilangan Pak’lucky karena pak’Lucky harus mengajar di SMK N 3 Kotajara. Namun
kekuatan basket masih ada. Pada tahun ini juga digelar iven antar SMA Katolik
mulai dari Keerom, Sentani dan Kota Jayapura dengan nama PORSENI I( Pekan Olah
Raga dan Seni ). Saat itu kepala sekolah Sr. Janet, YMY dan Rektor Teruna Bakti
Ptr. Darmin Mbula, OFM. Kegiatan ini tercatat sebagai kegiatan terbesar di
seluruh SMA Katolik karena memakan biaya cukup banyak,semua kontingen berjumlah
300-an orang menginap di Teruna Bakti selama 1 minggu, team work panitia
dibantu oleh Lembaga Pendidikan Kader Menengah ( sekarang Seminari St.
Fransiskus Asisi ) dan OMK XJS Kotaraja. Saat itu tanpa didampingi Pak’Luky,
Teruna Bakti berhasil memboyong Piala Basket Juara 1 dan juara umum. Para pemain
bintang diantaranya : Ardi Hamboer ( 2000 ), Matius ( 2000 ), Florry Koban (
2001 ), Frengki Lande ( 2001 ), Ayub Wetipo ( 2001 ), Alphius Douw ( 2001 ),
Marthen Motte ( 2001 ), dll.
![]() |
| Lapangan, tempat berlatih TBBC |
Pada tahun 2001 Pak Lucky kembali ke SMA Teruna
Bakti karena mendapat jaminan rumah Keuskupan, bersama pengurus OSIS SMA YPPK
Teruna Bakti tahun 2001 ( ketua OSIS : Jack Dumupa ) di bantu pak’Yesaya menggelar Liga Bola Basket Pelajar
( LIBALA ) untuk pertama kali di Kota Jayapura dan dikhususkan untuk Basket
Putri saja, karena Bola Basket untuk Putra selalu digelar oleh SMA Buper Waena.
Kegiatan itu berhasil mengangkat derajat putri-putri basket di Kota Jayapura,
bahkan diikuti juga oleh Hilcrest International Scholl (HIS). Melalui angkatan
SMA YPPK Teruna Bakti angkatan 2001 SMA Teruna Bakti Berhasil meraih piala
perdana LIBALA, para bintang basket saat itu adalah : Gilliom C.C. Komber, Monika
Iche Maramku, Lili Bali (alm), Selly Moperteyau, Maria Kemong, dll.
Padaa tahun 2001 para senior yang pernah
membangun WBC ( Waena Basket Club ) sudah berkerja dan tidak menetap lagi di
Waena, dan tertinggal beberapa orang diantaranya : Widjak dan Erick Ohee, namun
atmosfir basket di lapangan TB begitu panas. Setiap sore Pak’Lucky membuat
latihan khusus bagi basket anak-anak yang tinggal di komplek TB, diantaranya :
Alfa Meterai, Rio Ledang, Phanus Rumbino, Yan Tipagao, Otto Baddy, Sipri Mirip
(alm), dll.
![]() |
| Florry Koban ( 2001 ) & Marchel Yolmen ( 1998 ), memfasilitasi Renovasi lapangan Basket |
Melihat kekuatan basket anak-anak
komplek TB, Pak’Lucky meminta Florry Koban dan Robert Tethool ( mantan klub
Tarantula – Biak ) untuk mendesain Baju Seragam dan Dekorasi Lapangan. Saat mendesain
baju club basket disinilah tercetus ide untuk menuliskan baju dengan nama
TERUNA BAKTI BASCET CLUB ( TBBC ). Awalnya nama ini tidak dikonsultasikan ke
Pak’Lucky namun Pak’Lucky selalu menghargai kreatifitas seni anak-anak basket
sehingga nama ini akhirnya tercetak. TBBC mulai besar pada saat itu dan berani
mengikuni iven Kingtown Cup, Citra Trikora, dan Hilcrest International Scholl (HIS) namun belum
berhasil memboyong piala. Latihan rutin di lapangan tetap berjalan seperti
biasanya seakan-akan basket adalah makanan sehari-hari anak-anak kompleks
Teruna Bakti, karena di klub ini anak-anak basket dididik untuk menghargai
senior, disiplin menggunakan waktu, berbudi pekerti, mengasihi sesama serta
memuliakan nama Tuhan, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa kenakalan remaja
anak-anak basket masih ada. Sejak kepindahan Pak’Lucky ke Merauke, TBBC
bertumbuh dan membuahkan banyak prestasi. Dimulai dari Choach Marchel Yolmen (
1998 ) yang pernah mencetus terbentuknya WBC ( Waena Basket Club ) dan Dorenci Puhili ( 2000 ), berani mengeluarkan kantong pribadi mereka
untuk mempertahan kan TBBC semenjak kepergiaan Pak’Lucky. Pemain-pemain yang
sudah pernah dididik di klub selama 7 Tahun angkatan Alfa Meterai berhasil
menembus impian Juara 1 di berbagai iven : Kingtown Cup, HIS, dan lain-lain.
Alfa Meterai menjadi Maskot dari puncak TBBC, yang juga dikoordinir oleh Choach
Rudolf Dumatubun ( alumni Seminari Menado ). TBBC Juga berhasil menyumbangkan ilmu professional
basket di SMA Teruna Bakti melalui
choach Devi Rahawarin ( 1996 ) dan Yoppy Pigai ( alumni STM ) hingga berhasil
merebut kursi final di setiap Iven DBL. Saat ini Rekor poin tertinggi DBL Honda
seluruh Indonesia masih dipegang oleh Yohana Magdalena Momot ( 2010 ) dan belum
ada yang bisa mengalahkannya.
![]() |
| Alfa Stye : inspirasi Maskot TBBC |
Berikut Bintang Basket
Club WBC hingga TBBC yang pernah mengoleksi piala di deratan prestasi Baset SMU
TB diantaranya: Devi Rahawarin (1996), Marchel
Yolmen ( 1998 ), Michael Hensru ( 1998 ), Fransiskus Nono Moi ( 1998 ), Rafael
Douw ( 1998 ), Rio Pangemanan ( 1999 ), Hariadi ( 1999 ), Klemens Fautnil (
1999 ), Dorenci Puhili ( 2000 ), Ardi Hamboer ( 2000 ), Florry Koban (2001),
Ayub Wetipo ( 2001 ), Monica Maramku ( 2001 ), Gilliom C.C. Komber ( 2001 ), Maria
Kemong (2002), Fredi Samberubun ( 2002 ), Billy Karubun ( 2002 ), Ronald
Welafubun ( 2002 ), Tommy Simanjuntak ( 2003), Sebastianus Meterai ( 2003 ), Maria Merabano ( 2005 ), Oges ( 2005 ) Sheldon
( 2006 ), Alfa Meterai (
2007), Agustinus Langawuyo ( 2007 ) Yan Tipagao (2008), Novi (2008) Edho Rahanau ( 2008
), Otto Baddy ( 2009 ), Yohana Momot ( 2010 ), Nova Rumbino ( 2010 ), Rioni Rahangmetan ( 2011 ), Riks
Rosumre ( 2012 ), Andrey Evan Matuan ( 2012 ).
TBBC Juga Berhasil Mencetak pemain menembus TIMNAS BASKET Junior diantaranya : Rikardus Ciputra, Sarce dan Maria Merabano. TBBC Juga pernah memberikan kontribusi besar terhadap Atlit Basket PON Papua, diantaranya : Maria Merabano, Maria Manuputi, Alfa Meterai dan Yoppy Pigai. dan dan masih banyak deretan bintang lain lagi. Pra Reportase Buletin Alumni TB.
TBBC Juga Berhasil Mencetak pemain menembus TIMNAS BASKET Junior diantaranya : Rikardus Ciputra, Sarce dan Maria Merabano. TBBC Juga pernah memberikan kontribusi besar terhadap Atlit Basket PON Papua, diantaranya : Maria Merabano, Maria Manuputi, Alfa Meterai dan Yoppy Pigai. dan dan masih banyak deretan bintang lain lagi. Pra Reportase Buletin Alumni TB.





MANTABZ....
BalasHapusTeruna bakti...
Lambangnya Obor Menyala..:-)