Empat Turunan Bertemu di Reuni Akbar Teruna Bakti
![]() |
| Balon Launching dilepas oleh Sejarawan Teruna Bakti disaksikan Dewan Guru |
Cuaca cerah, tidak ada angin maupun
hujan, tiba-tiba Pukul 8.25 WIT pagi
hari sebelum berlangsungnya Missa Syukur Ulang Tahun Teruna Bakti, sebuah pohon
besar tumbang di belakang tenda undangan SPG Teruna Bakti tepatnya di samping
mixer sound sistem. Anehnya pohon itu tumbang tanpa menyentuh perangkat pesta
dan semua undangan yang hadir. Spontanintas seluruh undangan menyanyikan lagu
SELAMAT ULANG TAHUN, karena alumni SPG angkatan 1974 yang menanam pohon
tersebut hadir. Acara dilanjutkan denga Missa syukur oleh Rektor Seminari
Menengah St. Fransiskus Asisi, Pastor Ferdinand Sahadun, OFM didampingi pastor
Agus Tebai, Pr ( alumni TB 2000 ), Pastor Dekan Katederal Tiga Raja Timika.
Dalam renungannya dengan tegas Pastor mengajak Alumni Teruna Bakti membuktikan
diri menjadi manusia yang bermoral untuk Papua.
![]() |
| Suasana Pesta Reuni Akbar di halaman Teruna Bakti |
Setelah Missa Syukur, pihak
Yayasan dan Sekolah menceritakan perkembangan sekolah Teruna Bakti, Pak
Kornelis selaku kepala sekolah yang baru dalam programnya akan menlanjutkan
pembangunan fisik gedung sekolah menjadi dua lantai seperti yang sudah
dilakukan oleh Ibu Veronika, namun beliau sementara berjuang mencari sumber
dana. Selanjutnya para undangan menyaksikan Opera yang dibawakan oleh siswa/I
SMA YPPK TB. Dalam Opera tersebut siswa/I mencerikan kisah-kisah dari jaman SPG
hingga jaman SMA. Mereka memperagakan tokoh-tokoh yang pernah ada di Teruna
Bakti sepanjang jamannya hingga sekarang. Opera dengan kreatifitas tinggi
tersebut menguras air mata haru dari Alumni SPG yang
mengingat kembali kisah lama. Pastor Frans Lieshout, OFM berkebangsaan Belanda
yang pernah menjabat sebagai rektor terlama di TB 10 tahun 3 bulan menyatakan
apresiasinya terhadap acara tersebut. Pastor Frans Lieshout yang sudah berumur
78 tahun menceritakan sejarah TB pada saat itu, menurutnya Teruna Bakti ada
sejak tahun 1950 dan perlu ditinjau kembali mengenai angka ulang tahun. sebelum
pastor Frans menyampaikan sambutannya, Panitia memutarkan dokumentasi kilas
balik Sejarah Teruna Bakti. Kali ini alumni SMA lah yang meneteskan air mata,
karena mereka hadir di Teruna Bakti atas dorongan dari orang tua mereka yang
sudah duluan ada di TB, selanjutnya Ketua Umum Alumni, Florry Koban melanjutkan
cerita kilas balik dengan menceritakan proses terbentuknya Alumni Teruna Bakti.
Menurut Florry Komunikasi batin sangat kuat di kalangan alumni Teruna Bakti,
terutama mereka yang pernah tinggal di asrama TB baik putra maupun putri.
![]() |
| 300 - an orang siswa/i pembawa Opera Reuni Akbar |
Para hadirin diajak makan siang
bersama oleh angkatan 2010, 2011, dan 2012 dengan menu pesta kebun dilengkapi
dengan makanan khas Papua. Hadirin yang hadir menurut buku tamu sebanyak 600-an
orang, namun pada saat siang hari undangan semakin banyak, simpatisan yang
bukan alumni Teruna Bakti menghadiri acara tersebut karena mereka merasa bagian
dari Keluarga besar Teruna Bakti juga. Hal yang ditakuti panitia justru
tidak terjadi menyangkut konsumsi, seperti dalam cerita Alkitab bahwa Yesus
memberi makan 5000 orang, hari itu pun seksi konsumsi sempat kebingungan karena
makanan justru kelebihan. Setelah makan siang para undangan diajak untuk
mengikuti ceremonial adat pemasangan monument obor Teruna Bakti. Angkatan
2001 yang datang dari 3 daerah ( Pegunungan Bintang, Timika, dan Nabire )
menyatakan ungkapan terima kasih kepada seluruh alumni karena teman angkatan
mereka Florry Koban dipercayakan memimpin alumni Teruna Bakti dari tahun 2011
hingga 2014, maka angkatan 2001 menyumbang sebuah Patung monument lalu
diserahkan kepada Alumni Senior SPG sebagai simbol harga diri seluruh Keluarga
Teruna Bakti.
![]() |
| Simbol Harga Diri Alumni Teruna Bakti - Monumen Obor ditabis melalui upacara adat Asmat |
Tarian Asmat mengiring patung tersebut dengan membawakan tarian
pemujaan terhadap patung suci didampingi oleh Ondoafi Waena, Bpk. Rases Ohee.
Sebelum meletakan Patung Obor, Bpk. Ondoafi menyatakan terimakasih kepada
Gereja katolik karena tanah yang beliau berikan seluas 8 hektar pada tahun 1969
dipergunakan untuk mencerdaskan anak bangsa oleh Teruna Bakti. Setelah patung
ditanam oleh Bp. Ramses Ohee, Pastor Frans Lieshout, OFM memberkati patung
tersebut sekaligus menyerahkan dokumen bersejarah yaitu absen dan daftar hadir
siswa pertama SPG Teruna Bakti yang ditulis menggunakan bolpen tua kepada
Florry Koban. Setelah pentabisan adat patung obor, alumni TB yang datang dari
nabire memimpin acara EBAA MUKAI ( dalam bahasa Mee berarti bentang tikar untuk
sumbangan sukarela berupa mege/uang ). Alhasilnya para alumni mengumpulkan dana
sebesar 13 juta lebih dalam hitungan 5 menit dari kantong-kantong pribadi.
Pegunungan Bintang yang datang dengan 2 pesawat Trigana pada saat itu juga
menyerahkan bantuan berupa PC Komputer dan Leptop kepada pihak sekolah, tidak
ketinggalan para alumni dari angkatan 1995 menyerahkan buku ANTROPOLOGI PAPUA
karya alumni 1995, dilengkapi dengan pemberian cendera mata kepada guru-guru yang berkarya dari tahun 2000 hingga saat ini.
Melalui acara fasion show, Alumni
Teruna Bakti angkatan 2004 dan 2009 me-launching
Buletin Teruna Bakti dan baju seragam alumni TB. Buletin Teruna Bakti dinamakan
dengan GARPU TALA TB terinspirasi oleh mususi berlisensi National, Bp. Engel
Ngutra. Selanjutnya alumni 2012 membawakan tarian Yosim Pancar. Rupanya kaset
CD yang mengiringi tarian tersebut tergores sehingga para penari sempat
berantakan membawakan tarian, namun para alumni SMA yang melihat kondisi tersebut tidak ingin membiarkan adik-adiknya kebingungan, secara spontan mereka
masuk ke arena Yospan membentuk barisan panjang sekitar 300 orang bersama-sama
membawakan Tarian Yosim Pancar dipimpin oleh Bpk. Bandi dan Guru-guru, tidak
ketinggalan Bp. Frans Liptiai yang tiba dari Merauke siang itu juga melibatkan
diri dalam Yospan membuat banyak orang kaget akan kehadiran beliau. Atraksi
demi atraksi dibawakan mulai dari atraksi Adat hingga Konten Porer membuat
Anggel Lilihata yang bertindak sebagai MC merasa ada yang kurang yaitu atraksi
band. Secara spontan MC memanggil mususi-musisi Alumni TB naik ke panggung, dan
dibentuklah Grub Band Alumni TB secara mendadak, lagu Reagee Bob Marley dan
Lucky Dube membuat semua hadirin bergoyang di halaman TB hingga udara berubah
menjadi debu di sore hari, yang dipandu oleh vokalis alumni SPG Teruna Bakti dari Timika. Acara ditutup jam 18.00 WIT sore oleh Ketua Alumni
dan kepala sekolah, namun sebagaian besar para alumni SPG tetap ada di lapangan
TB hingga jam 4 pagi. Alumni SPG yang datang dari Timika dan Pegunungan Bintang
pada saat itu rupanya tidak puas dengan acara yang berlangsung cukup singkat
sehingga belum bisa membalas semua kenangan yang pernah ada di Teruna Bakti
selama 62 Tahun berlalu.
![]() |
| Alumni SMA Teruna Bakti dari angkatan tertua hingga Termuda |
Walaupun hari minggu pagi Ketua Alumni dan para
seminaris mensterilkan lapangan TB mendapati banyak sampah berserakan namun acara
tersebut dinyatakan bebas dari gangguan keamanan. Para
alumni yang hadir hari itu sebagian besar datang dari luar Jayapura :
Pegunungan Bintang, Timika, Nabire, Jakarta, Yogjakarta, Makasar, alumni TB dari luar Indonesia juga berkesempatan hadir, bahkan para tokoh SPG TB yang pernah diceritakan dalam website ini hadir dan mencucurkan air mata mengenang kisah lama mereka. Reuni Akbar dalam
sejarah Teruna Bakti baru pertama dilakukan akan dilanjutkan dengan Musyawarah
Besar tahun 2014 untuk merencakan Program-program, sehingga pengurus Alumni
yang sekarang akan bertindak sebagai team penyusun rumus atau FORMATUR. Reeni Akbar
Teruna Bakti dilakukan di dua tempat yatu di Jayapura Papua dan di Kali Urang
Yogyakarta oleh alumni TB di Yogyakarta. Semoga Reuni Akbar Alumni Teruna Bakti
semakin mengikat persaudaraan di kalangan alumni Teruna Bakti dan lebih
bersemangat untuk membangun Gereja dan Negeri. PRO ECCLESIA ET PATRIA.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar